PERMASALAHAN WILAYAH PERANCANGAN

Lokasi perancangan seluas 10 Ha dalam perancangannya memiliki berbagai potensi dan permasalahan. Potensi yang dimiliki oleh lokasi ini adalah letaknya yang dekat dengan dua obyek wisata yaitu Pantai Cahaya dan Pantai Sendang Sikucing. Keberadaan dua tempat wisata ini dapat menjadi penggerak perekonomian warga pada lokasi perancangan untuk mendukung kegiatan wisata yang ada. Selain itu, lokasi perancangan juga memiliki potensi embrio pengolahan ikan menjadi ikan asap dan ikan kering yang dapat dijual dan menjadi sumber pemasukan masyarakat.

Selain potensi, lokasi perancangan juga memiliki permasalahan yang secara umum terbagi atas dua aspek yaitu aspek fisik dan lingkungan serta permasalahan ekonomi. Masalah fisik dan lingkungan yang terdapat lokasi perancangan meliputi semakin meningkatnya abrasi yang terjadi yang diperparah oleh kegiatan reklamasi Pantai Cahaya serta rusaknya infrastruktur jalan pada beberapa ruas jalan yang ada pada lokasi perancangan. Lokasi perancangan juga memiliki masalah terhadap kondisi lingkungan karena pengelolaan sampah yang masih belum baik (100% masih dibakar) dan masih adanya MCK di bantaran sungai. Lokasi perancangan ini juga rentan terhadap banjir dan intrusi air laut karena 83% penduduk masih menggunakan sumur artesis dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

Sementara permasalahan ekonomi yang ada di lokasi perancangan adalah pendapatan penduduk yang tidak tetap karena 55% masih berprofesi sebagai nelayan dan 15% sebagai petani sehingga masih menggantungkan pendapatannya pada kondisi alam dan tidak terdiversifikasinya lapangan pekerjaan sehingga masyarakat pilihan pekerjaan yang tersedia cenderung terbatas. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan pendapatan masyarakat yang rendah dan berpotensi mengakibatkan kemiskinan dan tidak tercapainya kesejahteraan masyarakat di lokasi perancangan di masa depan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa isu utama dalam perancangan kawasan di lokasi perancangan ini adalah “Rentannya lingkungan fisik alamiah lokasi perancangan terhadap bencana alam dan perekonomian masyarakat terhadap kemiskinan”.

Sumber: Analisis Kelompok 5B, 2015